Tulis Review Buruk tentang Hotel Thailand, Pria AS Terancam Penjara 2 Tahun


 Seorang pria Amerika Serikat terancam 2 tahun penjara di Thailand. Dia bermasalah dengan hukum sesudah menulis ulasan jelek mengenai hotel yang dia ucap lakukan perbudakan.

Permainan Judi Slot Dengan Uang Asli

Dikutip ABC Australia, Kamis (1/10/2020), Wesley Barnes yang bermalam di 'Sea View Koh Chang' akhir Juni lantas menjelaskan dianya pernah berdiskusi dengan manager restoran, yang ialah masyarakat asing, mengenai ongkos pengantaran minuman gin yang dia pesan untuk menu makan malamnya.


"Peristiwa dengan manager restoran ini mengacaukan malam saya," papar Wesley ke ABC. ", saya serta rekan saya (lihat) manager ini dari balkon kami pada larut malam itu, melakukan tindakan agresif serta berteriak ke seorang karyawannya, masyarakat Thailand."


Resort 'Sea View Koh Chang' mengatakan 2 hari sesudah check-out, Wesley menulis penjelasan dengan bahasa Thailand serta Inggris di website Tripadvisor berjudul 'Perbudakan Modern'.


Menurut jubir resort itu, Wesley "menulis banyak penjelasan yang mengada-ada serta bau fitnah" di Tripadvisor serta Google.


Termasuk juga diantaranya mendakwa manajemen resort memperlakukan karyawan seperti "budak".


Hotel Thailand itu bagikan tangkapan monitor ulasan dari Wesley ke ABC.


"Jangan tidur di sini! Jangan junjung perbudakan kekinian orang Thailand! Karyawannya tidak ramah sebab manajamen mereka. Masyarakat asing memperlakukan mereka seperti budak," bunyi sepotong penjelasannya.


Masyarakat Amerika yang tinggal di Thailand itu pernah ditahan serta dituduh dengan dakwaan pencemaran nama baik bulan kemarin.


Dia juga pernah habiskan dua malam di penjara saat akan dibebaskan dengan kriteria.


"Saya diamankan hari Jumat, tanggal 18 September oleh polisi imigrasi dalam tempat kerja saya. Mencekam," tutur Wesley.


Di penjara, dia menjelaskan berjumpa dengan seorang pria Swedia yang menusuk seorang pria sekitar 16 kali di 'Koh Chang Island' serta akui ketakutan.


"Saya harus bayar 100.000 baht (Rp 47 juta) supaya bisa dibebaskan."


Wesley kehilangan kerjanya sesudah ditahan serta akui cemas dikirim kembali pada penjara Thailand.


Dalam pengakuan ke ABC, resort itu menjelaskan sudah berupaya "mengakhiri perselisihan ini dengan cara damai" dengan menghubungi, kirim pesan serta e-mail ke Wesley, tetapi tidak ditanggapi sampai dia ditahan.


"Tamu ini menampik untuk berunding dengan kami, hentikan fitnahnya pada semua karyawan serta hotel kami," bunyi pengakuan resort.


"Ditengah-tengah ramainya pelecehan online, kami putuskan untuk meminta pertolongan dari faksi berwajib lokal membuat perlindungan usaha kami."


Resort itu sekarang ini semakin banyak terima penjelasan negatif, yang dipercayai ialah dari Wesley, dengan cara online, hingga mereka menyampaikannya pada polisi.


"Terima banyak penjelasan salah serta mencemarkan nama bagus di dalam periode waktu spesifik benar-benar menghancurkan, khususnya ditengah-tengah waktu susah semacam ini," papar resort itu. Thailand mempunyai lebih dari 3.500 masalah COVID-19, tetapi dibanding dengan negara lain, tingkat infeksinya rendah hingga sudah dipuji sebab bisa dengan cepat melandaikan kurva.


Tetapi, pengurangan ekonomi yang karena 'lockdown', penutupan tepian, serta minimal pelancong luar negeri benar-benar memengaruhi usaha di Thailand, khususnya yang tergantung pada pariwisata.


Wesley menjelaskan penjelasan yang dia catat di Tripadvisor belum pernah diedarkan online.


Menurut pembelaannya, dia terima e-mail dari situs itu yang mengeluarkan bunyi, "kami tidak bisa mengeluarkan andil Anda sebab tidak sesuai dasar kami".


"Penjelasan yang mereka pakai untuk bukti pencemaran nama baik belum pernah keluar, saya bisa memberikan email dari 'Tripadvisor' untuk bukti," tuturnya.


Wesley sudah mengirim tangkapan monitor yang dimaksudkannya ke ABC.


Dia tidak menjawab apa dia selanjutnya mengeluarkan penjelasan lain mengenai 'Sea View Koh Chang' dengan cara online.


Pencemaran nama baik ialah aksi kriminil di Thailand, tidak sama dengan Australia dimana permasalahan ini diatasi di pengadilan sipil.


Sangsi terberatnya ialah hukuman penjara 2 tahun serta denda 200.000 baht (Rp 93,9 juta).


Kapten Polisi 'Koh Chang', Thanapol Taemsara menjelaskan dia tidak pernah lihat masalah semacam ini awalnya.


"Sudah ada masalah pencemaran nama baik, tetapi saya tidak pernah lihat masalah terkait dengan penjelasan di 'Tripadvisor'," kata Kapten Thanapol.Menurut dia, masih ada peluang negosiasi serta penuntasan baik-baik di pengadilan di antara hotel serta Wesley.


"Masalah ini akan kembali pada pengadilan Thailand tanggal 6 Oktober, tetapi masyarakat Amerika itu menjelaskan dia 'mau mengakhiri masalah ini dengan hotel'".


Satu pesawat tua disulap jadi cafe di Thailand. Cafe namanya Coffee War ini jadi arah rekreasi masyarakat yang terpengaruh epidemi Covid-19.


Postingan populer dari blog ini

Macron says ‘nothing ruled out,’ including using Western troops

Satellites detect no real climate benefit

‘5,000 little detective stories’ helped recreate Charles Darwin’s eclectic library